10/26/2009

RENUNGAN BERSAMA


Seorang Guru taman kanak-kanak telah mengadakan satu "permainan". Si Guru telah menyuruh tiap-tiap anak muridnya membawa satu beg plastik transparen bersama dengan beberapa biji kentang. Kentang-kentang tersebut akan di beri nama berdasarkan nama orang-orang yang dibenci, jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa... bergantung jumlah orang-orang yang dibenci.

Pada hari yang tersebut masing-masing murid membawa kentang dalam beg plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Sepertimana perintah si guru mereka, tiap-tiap kentang di beri nama dengan nama-nama orang yang dibenci. Seterusnya murid-murid dikehendaki membawa beg plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi,
bahkan ke tandas sekalipun, selama 1 minggu.

Hari berganti hari, kentang-kentang pun mula menjadi busuk, murid-murid mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat dan baunya juga tidak menyenangkan.

Setelah satu minggu murid-murid tersebut berasa lega kerana penderitaan mereka akan segera berakhir. Si Guru bertanya: " Bagaimana rasanya membawa kentang-kentang tersebut selama 1 minggu ?"

Keluarlah keluhan dan rungutan dari murid-murid tersebut, secara umumnya semua tidak senang dan selesa ketika membawa kentang-kentang busuk tersebut terutamanya ke mana sahaja mereka pergi. Si Guru pun menjelaskan apa erti dari " permainan " yang mereka jalankan.

Si Guru berkata : " Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak dapat memaafkan orang lain. Busuk dan tidak menyenangkan kerana membawa kentang busuk tersebut kemana saja kita pergi. Itu baru hanya satu minggu. Bagaimana jika kita membawa (kentang2 busuk) kebencian itu seumur hidup? Alangkah tidak menyenangkan dan tersiksanya ..."

pengajaran daripada cerita ini:

Janganlah kita menyimpan perasaan benci didalam hati kita, kerana ia hanya menambahkan lagi kerosakan dan menjdai barah yang akan membawa dir, sedangkan ia boleh dihapuskan dengan memafkan kesalahan orang lain terhadap kita... Walaupun hakikatnya, menyatakan maaf untuk satu masalah yang amat berat untuk kita lupakan adalah sesuatu yang sukar dan mustahil untuk kita lakukan, tapi, apa salahnya kalau kita mencuba.. bukankah ALLAH sendiri bersifat pemaaf, sedangkan Nabi ampunkan ummatnya, inikan pula kita, hanya pacar yang hina, yang penuh dengan dosa... Sekurang-kurangnya, jika kita sudi berikan kemaafan kepada orang, insya'ALLAH, ada ganjaran yang lebih baik untuk kita. Jadi, marilah sama-sama kita bermaaf-maafan, tak perlu tunggu hari raya. (^_^)


Moga bermanfaat...
*********************************************
"ORANG MUKMIN ADALAH BERSAUDARA, OLEH ITU IA TIDAK BOLEH MENINGGALKAN MEMBERI NASIHAT PADA SETIAP MASA:

(Hadith Riwayat Ibnu Najar)

No comments:

Post a Comment

SAMPAIKANLAH KEBAIKAN, MOGA BERMANFAAT